KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI
1.
KONSEP
KOPERASI
Menurut Munkner dari
University of Marburg, Jerman, Konsep koperasi adalah suatu bentuk dan susunan
dari koperasi itu sendiri.
Konsep koperasi terbagi
menjadi 3 yaitu :
a.
Konsep
Koperasi Barat
Konsep
yang menjelaskan bahwa koperasi adalah organisasi swasta yang dibentuk secara
sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan untuk menciptakan
keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
·
Kekuatan:
-
Keinginan individu yang dapat dipuaskan
dengan cara bekerja sama.
-
Keuntungan yang belom didistribusikan
akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi.
·
Kelemahan:
-
Resiko semua yang didapat ditanggung
bersama.
b.
Konsep
Koperasi Sosialis
Yaitu
konsep yang direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan
tujuan merasionalkan produksi untuk menunjang perencanaan nasional.
·
Kekuatan:
-
Dibentuk untuk menunjang perencanaan
nasional.
- Direncanakan dan dikendalikan oleh
pemerintah sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah.
·
Kelemahan
Koperasi tidak berdiri
sendiri tetapi merupakan subsistem dari system sosialisme untuk mencapai
tujuan-tujuan system sosialis komunis.
c.
Konsep
Koperasi Negara Berkembang
Koperasi
ini berkembang dengan ciri sendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam
pembinaan dan pengembangan dan menjelaskan tujuan koperasi dibentuk, yaitu
untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.
·
Kekuatan:
-
Tujuannya meningkatkan kondisi social
ekonomi anggotanya.
-
Negaranya dan Pemerintah ikut campur
tangan dalam menjalankan koperasi.
·
Kelemahan:
·
Tidak semua anggota koperasi ikut
berpartisipasi dalam pengembangan koperasi tersebut.
2.
ALIRAN
KOPERASI
Aliran Koperasi terbagi
3 bagian yaitu :
a.
Aliran
Yardstick
Yaitu aliran dimana pemerintah
tidak ikut campur tangan dalam kegiatan koperasi.
·
Ciri-ciri aliran Yardstick
- Dijumpai pada negara-negara yang
berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian Liberal.
-
Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk
mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi
- Pemerintah tidak melakukan campur tangan
terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat.
-
Pengaruh aliran ini sangat kuat,
terutama dinegara-negara barat Seperti di AS, Perancis, Swedia, Denmark,
Jerman, Belanda dll.
b.
Aliran
Sosialis
Yaitu aliran dimana pemerintah
ikut campur tangan dalam kegiatan koperasi.
·
Ciri-ciri aliran Sosialis
- Koperasi dipandang sebagai alat yang
paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu
menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi.
-
Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di
negara-negara Eropa Timur dan Rusia
c.
Aliran
Persemakmuran (Commonwealth)
Yaitu aliran dimana koperasi
bersifat kemitraan dengan pemerintah.
·
Ciri-ciri aliran Persemakmuran
-
Koperasi sebagai alat yang efisien dan
efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.
-
Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat
berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian
masyarakat
-
Hubungan Pemerintah dengan gerakan
koperasi bersifat “Kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung
jawab dalam pertumbuhan koperasi.
3.
SEJARAH
KOPERASI
Sejarah lahirnya koperasi modern
yang berkembang dewasa pada saat ini dikemukakan pada tahun 1844 di Rochdale
Inggris, Pada tahun 1818-1888 koperasi berkembang di Jerman dipelopori oleh
Ferdinan Lasalle, Fredrich W. Raiffesen, Tahun 1803-1883 koperasi berkembang di
Denmark dipelopori oleh Herman Schulze dan pada tahun 1896 di London
terbentuklah ICA (International Cooperative Alliance) maka koperasi telah
menjadi suatu gerakan internasional.
Pada tahun 1852 jumlah koperasi di Inggris mencapai
100 unit dan pada tahun 1862 dibentuk Pusat Koperasi Pembelian “TheCooperative Whole
Sale Society (CWS). Pada tahun 1945, CWS berhasil mempunyai kurang lebih 200
pabrik dengan 9.000 orang pekerja. Melihat perkembangan usaha koperasi baik di
sektor produksi maupun di sektor perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka
perwakilan-perwakilan di luar negeri seperti New York, Kepenhagen, Hamburg, dan
lain-lain.
Pada tahun 1883 dibentuk The Women’s Coorporative
Guild, Kemudian Women Skill Guild Youth Organization membentuk sebuah pusat
yaitu Cooperative Union. Pada tahun 1919, didirikanlah Cooperative Collage di
Manchaster yang merupakan lembaga pendidikan tinggi koperasi pertama.
·
Sejarah Perkembangan Koperasi di
Indonesia
Pada tahun 1895 di
Leuwiliang pertama kali didirikan di Indonesia (sukoco,”Seratus Tahun Koperasi
di Indonesia”). Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto dan kawan-kawan
mendirikan Bank Simpan Pinjam. Bank Simpan Pinjam, semacam Bank Tabungan jika
dipakai istilah UU No.14 tahun 1967 tentang
pokok-pokok Perbankan, diberi nama “Bank Simpan Pinjam para ‘priyayi’
purwokerto . pada tahun 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh
Dr. JH. Boekesebagai Adviseurvoor Volkscredietwezen. Komisi ini diberi tugas
untuk menyelidiki apakah koperasi berjalan dengan baik dan bermanfaat di
Indonesia, Pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 1965, prinsip
NASAKOM (Nasionalis dan Komunis) diterapkan di Koperasi. Tahun ini juga
dilaksanakan Munaskop II di Jakarta, Lalu pada tahun 1967 pemerinth
mengeluarakan Undang-Undang No. 12 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok perkoperasian
disempurnakan dan diganti dengan UU No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian
setelah itu di buatlah Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1995 tenteng kegiatan
Usaha Simpan Pinjam dan Koperasi.
Daftar
Pustaka :
http://intanmpane.blogspot.co.id/2014/09/ekonomi-koperasi-konsep-dan-aliran.html
(19:36)
(Senin,05-10-2015)
(Senin,05-10-2015)
http://lidyanii.blogspot.co.id/2013/10/konsep-aliran-pengertian-dan-prinsip.html(19:43) (Senin,05-10-2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar